Berita

Kunjungan Lapangan Fact Finding Kegiatan Fasilitasi BPPD Provinsi 201715 Jun 2020 08:06:11 / 577 view

Untuk mengetahui pelaksanaan fasilitasi penguatan BPPD di Balitbang Provinsi Sumatera Barat, pada tanggal 26 April 2017, Tim dari Kemenristek Dikti melaksanakan Fact Finding Kegiatan Fasilitasi BPPD Provinsi, yang dihadiri oleh Ibu Rosmaniar Dini , dan Ibu Vemie D. Koswara sebagai  Pakar dari Kemenristek Dikti, didampingi oleh Dewi Yulianti dan M. Dhito G. Setelah Fact Finding, Tim Kemenristek Dikti melanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Nagari Situjuah pada tanggal 27 April 2017. Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Walinagari Situjuah Banda Dalam dihadiri oleh Tim dari Balitbang Provinsi, Bappelitbang, Dinas Pertanian Kabupaten Lima Puluh Kota, pengurus kelompok tani, perangkat pemerintahan nagari dan Tim dari Kemenristek Dikti.

Pada Pertemuan tersebut Kepala Balitbang menyampaikan bahwa permasalahan harga cabai di seluruh daerah merupakan masalah yang hampir setiap tahun terjadi. Untuk itu, perlu dilakukan penanganan tata kelola cabe dan pengolahan cabe yang dilakukan untuk meningkatkan harga jual pada saat harga cabe anjlok.  Dengan adanya dana yang dikelola oleh desa serta adanya rencana pembentukan BUMNag, tata kelola cabe dapat dilakukan oleh Nagari. Teknologi cara pengolahan cabe akan dilakukan terhadap petani dari beberapa daerah sentra cabe yang menjadi lokus kegiatan di salah satu lokasi.

Wali Nagari Situjuah menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan tata kelola cabe yang disampaikan oleh Kepala Balitbang dengan adanya pengalokasian anggaran BUMNag untuk pengolahan cabe dan pelatihan bagi generasi muda di Nagari Situjuah. Disamping itu pembangunan STA (Stasiun Terminal Agribisnis) yang akan dibangun dengan APBD Kabupaten Lima Puluh Kota di Nagari Situjuah juga sangat mendukung rencana pengolahan cabe oleh Nagari Situjuah.

Perlu adanya inovasi teknologi pengolahan komoditi hortikultura seperti cabe terutama terkait dengan fluktuasi harga yang sangat tinggi yang menyebabkan tingginya inflasi. Dengan adanya teknologi inovasi pengolahan tersebut, pada saat harga cabe anjlok, petani dapat membuat produk olahan cabe untuk meningkatkan nilai jual cabe sehingga petani tidak mengalami kerugian (Bid.PIT)

.