Kondisi tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi masalah besar di Indonesia saat ini. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2015 AKI masih 305 per 100.000 kelahiran hidup. Pada hal tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) menargetkan AKI turun menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Permasalahan masih tingginya AKI juga menjadi perhatian dan isu strategis pembangunan daerah Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021.
Mengingat masih tingginya AKI tersebut, Balitbang Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2017 melaksanakan Kajian Faktor Determinan Kematian Ibu di Provinsi Sumatera Barat. Tujuan penelitian antara lain adalah untuk mengetahui faktor determinan penyebab kematian ibu, mendeskripsikan pelaksanaan program dan hambatan dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), dan merumuskan rencana aksi dalam upaya penurunan AKI. Penelitian melibatkan Peneliti Madya dari Balitbang Provinsi Sumatera Barat dengan kepakaran perilaku Kesehatan yakni Dra. Yulfira Media, MSi dan Peneliti dari Politeknik Kesehatan Negeri Padang yaitu Zul Amri, DCN, Mkes serta Yussie Ater Merry, M.Keb.
Keluaran dari hasil kajian yang berupa rekomendasi penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam mendukung kebijakan pembangunan bidang kesehatan dan mendukung SDGs.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam kajian tersebut adalah melalui wawancara kepada sejumlah responden (sampel kasus dan kontrol) menggunakan kuesioner, dan wawancara mendalam mendalam/indepth interview dengan informan dari beberapa instasi terkait.
Pelaksanaan pengumpulan data kualitatif dengan wawancara mendalam kepada sejumlah informan telah dilaksanakan pada Bulan Mei s/d Agustus 2017 di 9 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat, yaitu di Kabupaten 50 Kota, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kota Bukittinggi dan Kota Padang. Lokasi ini dengan pertimbangan bahwa kabupaten/kota tersebut termasuk memiliki jumlah kasus kematian ibu yang tinggi.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui wawancara mendalam (indepth interview) di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit, beberapa Puskesmas dan Puskesmas Pembantu/Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Kabupaten/Kota yang mempunyai kasus kematian ibu. Selanjutnya wawancara mendalam juga dilakukan di rumah keluarga yang mengalami kasus kematian ibu. Adapun yang menjadi informan penelitian di masing-masing lokasi penelitian antara lain adalah Kepala/Kabid Dinas Kesehatan, Pimpinan Puskesmas dan Kasubag TU, Pemegang Program KIA, Bidan Koordinator, Bidan penolong persalinan (Bidan Desa) dan keluarga yang mengalami kasus kematian ibu. Selanjutnya informan penelitian dari Rumah sakit antara lain adalah Pimpinan Rumah Sakit, Ka.TU, Kabid dan Kasubid Pelayanan.
Informasi/data yang dikumpulkan di lapangan antara lain adalah terkait dengan implementasi program/kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan beserta jajarannya dan permasalahan/ hambatannya dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap kejadian kematian ibu. Disamping, itu juga dikumpulkan data terkait upaya-upaya yang dilakukan pihak rumah sakit dalam upaya penurunan kasus kematian ibu, ketersediaan pelayanan di UGD, ketersediaan fasilitas pelayanan ruangan Perinatalologi, persalinan dan KB dan fasilitas ICU (Intensive care unit), dll (Bid.SEP)
.