Berita

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN TERNAK BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL NAGARI KAMPUNG TANGAH KEC. LUBUK BASUNG KAB. AGAM30 Jun 2021 15:06:40 / 1075 view

     Kampung Tangah Lubuk basung (Balitbang Prov. Sumbar). - Konsumsi daging sapi terus mengalami peningkatan. Namun peningkatan tersebut belum diimbangi dengan penambahan produksi daging yang memadai. Upaya pencapaian program swasembada daging sapi selain memerlukan ketersediaan bibit/bakalan sapi, juga dibutuhkan kesiapan penyediaan pakan yang cukup dan berkelanjutan dengan mutu yang memadai serta harga murah. Namun untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, disamping modal yang cukup, petani perlu memahami dan menjalankan prinsip-prinsip dalam usaha penggemukan sapi yang baik.  Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi yaitu dengan penggemukan cara modern. Hal tersebut merupakan peluang bagi petani untuk terjun dalam agribinis penggemukan sapi, yang langsung dapat mengisi kekurangan daging sapi di pasaran.

    Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi sistem penggemukan pada ternak sapi adalah teknik pemberian pakan/ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang digemukkan serta lama penggemukkan. Usaha penggemukan sapi perlu dalam upaya untuk meningkatkan bobot sapi sebelum dijual. Banyak dijumpai para peternak tradisional yang mencari sapi pubertas, tetapi tubuhnya masih kurus. Tubuh yang kurus tersebut, bisa jadi karena pemberian pakan yang kurang tepat.

     Balitbang Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2021melalui kegiatan Uji Coba dan Penerapan Rancang Bangun/Model Replikasi dan Invensi di Bidang Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi melakukan transfer teknologi tentang Pakan Ternak Berbasis Sumber Daya Lokal kepada masyarakat melalui beberapa kali pertemuan dengan menghadirkan nara sumber yang berkompeten untuk melaksanakan alih teknologi dimaksud.

     Pelaksanaan Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi Pakan Ternak Berbasis Sumberdaya Lokal di Nagari Kampung Tangah Kabupaten Agam dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Balitbang Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Sub Bidang Inovasi dan Teknologi Balitbang Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam yang diwakili oleh Kepala Bidang Peternakan, Walinagari Kampung Tangah beserta jajarannya.

Dari pelaksanaan pertemuan pertama Difusi Inovasi dan Penerapan Teknologi Pakan Ternak Berbasis Sumberdaya Lokal, diperoleh hasil sebagai berikut:

  1. Petani di Nagari Kampung Tangah pada umumnya memiliki ternak sapi dengan sistem budidaya dikandangkan.  Namun pemberian pakan hanya berupa rerumputan dan belum mengetahui pakan atau ransum lain yang dapat diberikan kepada ternak, sementara jerami padi dan sisa tanaman jagung yang dimiliki tidak dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dibakar di lahan.
  2. Pemahaman peternak, yang dapat dijadikan sebagai makanan ternak adalah rumput atau hijauan, dan mereka belum mengetahui bahwa pakan serta ransum mempunyai pengaruh besar untuk tumbuh kembang ternak yang mereka budidayakan.
  3. Penyampaian materi dari nara sumber khususnya BPTP Sumatera Barat dan Fakultas Peternakan Universitas Andalas, telah mulai membuka mata peternak tentang cara budidaya ternak sapi yang baik. Dengan akan adanya bantuan ternak sapi berupa sapi bunting, teknologi yang disampaikan oleh para nara sumber akan menjadi bekal utama bagi peternak agar diperoleh hasil sesuai yang diharapkan. Menurut Kabid Peternakan, sapi betina seharusnya dapat bunting sebanyak 12 kali seumur hidupnya, namun sapi betini peternak di Kabupaten Agam hanya  mampu maksimal sebanyak 7 kali bunting seumur hidupnya.
  4. Pemberian pakan dan ransum merupakan salah satu faktor utama yang harus menjadi perhatian peternak.  Salayaknya sektor peternakan ini dapat dijadikan andalan oleh para peserta, namun selama ini beternak sapi belum menjadi mata pencarian bagi masyarakat meskipun mereka merupakan peternak.  Hewan ternak diibaratkan menjadi tabungan yang akan dijual jika membutuhkan uang.
  5. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh peternak sapi di Nagari Kampung Tangah terutama masalah pendampingan dan pembinaan kepada petani/peternak seperti terkait dengan inseminasi buatan yang seringkali mengalami kegagalan serta masalah penyakit pada ternak. Walinagari Kampung Tangah sangat berharap agar dengan adanya pembinaan dan pendampingan, sub setor peternakan dapat menjadi andalan baru dalam peningkatan ekonomi masyarakat di daerahnya.
  6. Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari daerah pemilihan Kabupaten Agam (Bpk. H. M. Syafril Huda) menyambut baik harapan yang disampaikan oleh Walinagari Kampung Tangah dan bersedia mendukung penuh melalui kewenangannya untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan terutama untuk membentuk industri pakan ternak mini di daerah ini.

 

DIPOSTING OLEH :

BIDANG INOVASI DAN TEKNOLOGI BALITBANG PROV. SUMBAR

.